- Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata: Rasulullah
saw bersabda, "Akan terjadi sepeninggalku sifat monopoli
(mementingkan diri sendiri) dan beberapa kemungkaran." Sahabat
bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana pesan tuan kepada kami menghadapi
hal itu?" Nabi saw bersabda, "Tunaikanlah kewajibanmu dan
mintalah kepada Allah untuk mendapatkan hakmu."
(Bukhari - Muslim) - Dari Abdullah bin Abbas r.a. berkata: Rasulullah
saw bersabda, "Telah ditunjukkan kepadaku keadaan umat yang dahulu
hingga aku melihat seorang Nabi dengan rombongan yang kecil dan ada Nabi
yang mempunyai pengikut satu dua orang bahkan ada Nabi yang tidak ada
pengikutnya. Tiba-tiba terlihat olehku rombongan yang besar, saya kira itu
umatku maka diberitahu kepadaku bahwa itu Nabi Musa dan kaumnya tetapi
lihatlah ke ufuk kanan dan kirimu. Tiba-tiba di sana aku melihat rombongan
yang besar sekali. Dikatakan kepadaku: Itulah umatmu dan di samping mereka
ada tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa perhitungan
(hisab)." Setelah itu Nabi bangun dan masuk ke rumahnya sehingga para
sahabat saling memperbincangkan orang-orang yang akan masuk surga tanpa
hisab itu. Ada yang berpendapat, "Mungkin mereka adalah
sahabat-sahabat Nabi saw." Ada pula yang berpendapat, "Mungkin
mereka yang lahir dalam Islam dan tidak pernah mempersekutukan
Allah." dan berbagai pendapat lainnya yang mereka sebutkan. Kemudian
Rasulullah saw kembali dan bertanya, "Apa yang sedang engkau
bicarakan?" Mereka memberitahukan segala pembicaraan mereka maka
Rasulullah saw bersabda, "Mereka yang tidak pernah menjampi atau
dijampikan dan tidak suka menebak nasib dengan perantaraan burung dan
kepada Tuhan mereka selalu berserah diri (tawakal). Maka bangunlah
'Ukkasyah bin Mihshan dan berkata, "Ya Rasulullah, doakan semoga
Allah memasukkan aku dari golongan mereka." Nabi saw menjawab,
"Engkau termasuk golongan mereka." Kemudian berdiri orang lain,
izin dan berkata, "Doakan semoga Allah menjadikan aku dari golongan
mereka." Nabi saw menjawab, "Engkau telah didahului oleh
'Ukkasyah."
(Bukhari - Muslim) - Dari 'Aisyah r.a. berkata: Ketika Nabi saw masuk
ke rumah kami bertepatan dengan adanya seorang wanita maka Nabi saw bertanya,
"Siapakah wanita itu?" Jawab 'Aisyah, "Ini Falunah yang
terkenal ibadah shalatnya banyak sekali." Maka Nabi saw bersabda,
"Ah (kata yang menyatakan kurang senang), hendaklah ia mengerjakan
menurut kadar kemampuannya dengan tidak memaksakan diri maka Allah tidak
akan jemu (bosan) menerima amalmu sehingga kamu sendiri yang jemu beramal
dan perilaku agama yang disukai Allah ialah yang dikerjakan
terus-menerus."
(Bukhari - Muslim) - Dari Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, "Perumpamaan tuntunan hidayah dan ilmu yang diutuskan Allah
kepadaku adalah bagaikan hujan yang turun ke bumi. Ada tanah yang subur
menerima air dan menumbuhkan tanaman dan rumput yang banyak dan ada yang
keras tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
Demikianlah contoh orang yang mengerti agama Allah lalu belajar dan
mengajar dan orang yang tidak dapat menerima sama sekali petunjuk ajaran
Allah yang diutuskan kepadamu."
(Bukhari - Muslim) - Dari 'Utban bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi
saw selesai shalat beliau bertanya, "Dimanakah Malik bin
al-Dakhsyum?" Dijawab oleh seseorang, "Dia itu munafik, tidak
suka Allah dan Rasulullah." Maka Nabi saw bersabda, "Jangan
berkata demikian, tidakkah engkau tahu bahwa ia telah mengucapkan LAA
ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah? dan Allah telah mengharamkan
api neraka kepada siapa yang mengucapkanLAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas
karena Allah."
(Bukhari - Muslim) - Dari Abu Zaid (Usamah) bin Zaid Haritsah r.a.
berkata: Rasulullah saw bersabda, "Seseorang dihadapkan di hari
kiamat kemudian dilemparkan ke dalam neraka maka keluar usus perutnya lalu
berputar-putar di dalam neraka bagaikan himaryang berputar di sekitar
penggilingan. Maka kerumunan ahli neraka padanya sambil bertanya,
"Hai Fulan, mengapakah engkau, bukankah engkau dahulu yang
menganjurkan kebaikan dan mencegah kemunkaran?" Jawabnya,
"Benar, aku dahulu menganjurkan kebaikan, tetapi tidak saya kerjakan
dan mencegah kemunkaran tetapi saya kerjakan."
(Bukhari - Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, "Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya terhadap
saudaranya baik menyangkut kehormatan, harta atau lainnya hendaklah ia
segera meminta halal (maaf)nya sekarang juga sebelum datang suatu hari
yang ketika itu tidak ada harta dinar atau dirham. Jika ia mempunyai amal
shaleh maka akan diambil menurut penganiayaannya dan jika tidak mempunyai
hasanat (kebaikan) maka akan diambilkan dari kejahatan orang yang dianiaya
untuk ditangguhkan kepadanya."
(Bukhari - Muslim) - Dari An-Nu'man bin Basyir r.a. berkata:
Rasulullah saw bersabda, "Perumpamaan orang-orang Mu'min dalam cinta
mencintai, kasih mengasihi dan rahmat merahmati adalah bagaikan satu
badan, apabila salah satu anggotanya menderita sakit maka menjalarkan
penderitaan itu ke seluruh badan hingga tidak dapat tidur dan panas."
(Bukhari - Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, "Orang yang menyantuni janda dan orang miskin adalah
bagaikan orang yang berjihad fi sabilillah bahkan seperti orang yang tidak
pernah berhenti puasa dan bagun shalat malam."
(Bukhari - Muslim) - Dari Jundub bin Abdullah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
"Barangsiapa memperdengarkan amalnya kepada orang lain maka Allah akan mempermalukannya
di hari kiamat dan barangsiapa yang memperlihatkan amalnya kepada orang lain
maka Allah akan membalas riya'nya itu." (Bukhari - Muslim)
Sumber:
http://poligami.arabblogs.com/hadits.htm
Sabtu, 12 Januari 2013
Hadits Shahih
Kamis, 10 Januari 2013
Hadits Shahih
- Dari Abu Mas'ud al-Badri r.a. dari Nabi saw,
beliau bersabda, "Apabila salah seorang kamu membelanjai istrinya dengan
mengharapkan pahala maka tercatat baginya sebagai sedekah."
(Bukhari - Muslim) - Dari Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda,
"Ya Allah,sesungguhnya tidak ada kehidupan yang sebenarnya kecuali
kehidupan akhirat."
(Bukhari - Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, "Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta benda tetapi
kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati."
(Bukhari - Muslim) - Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, "Pada hari kiamat seorang Mu'min didekatkan kepada Tuhan
dengan dinaungi oleh rahmat-Nya, kemudian ditanya, "Tahukah kamu dosa
ini? Tahukah kamu dosa itu?" Jawabnya, "Ya, saya tahu."
Maka Allah berfirman, "Aku telah menutupi atasmu dunia dan kini aku
mengampuninya darimu." Kemudian diberikan kepadanya suratan amal
kebaikannya."
(Bukhari - Muslim) - Dari Anas r.a. berkata: Nabi saw bersabda,
"Ada tiga perkara yang barangsiapa memilikinya akan merasakan kelezatan
iman yaitu jika ia mencintai Allah dan Rasulullah melebihi cintanya kepada
yang lain; Jika ia mencintai sesama manusia semata-mata karena Allah dan
jika ia enggan kembali kafir setelah diselamatkan Allah daripadanya,
sebagaimana ia enggan dimasukkan ke dalam neraka."
(Bukhari - Muslim) - Dari 'Ubadah bin ash Shamit r.a. berkata:
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa percaya bahwa tidak ada sekutu
bagi-Nya dan bahwa Nabi Muhammadadalah hamba dan utusan-Nya dan bahwa Nabi
Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya dan kalimat-Nya yang diturunkan
kepada Maryam dan ruh daripada-Nya dan bahwa surga itu benar adanya (haq)
maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dengan amal
perbuatannya (yang baik) seberapa pun adanya."
(Bukhari - Muslim) - Abu Hurairah r.a. telah mendengar Nabi saw
bersabda, "Ada tiga orang dari Bani Israil yaitu si Belang, si Botak
dan si Buta ketika Allah akan menguji mereka, Allah mengutus Malaikat
berupa manusia. Maka datanglah Malaikat itu kepada orang yang belang dan
bertanya, "Apakah yang kau inginkan?" Jawabnya, "Kulit dan
rupa yang bagus serta hilangnya penyakit yang menyebabkan orang-orang
jijik kepadaku." Maka diusaplah orang itu oleh Malaikat. Seketika itu
juga hilanglah penyakitnya dan berganti rupa dan kulit yang bagus, kemudian
ditanya lagi, "Kekayaan apakah yang engkau inginkan?" Jawabnya,
"Unta." Maka diberinya seekor unta yang bunting sambil didoakan,
BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga Allah memberkahimu pada kekayaanmu
itu)." Kemudian datanglah si Malaikat itu kepada si Botak dan
bertanya, "Apakah yang engkau inginkan?" Jawabnya, "Rambut
yang bagus dan hilangnya penyakitku yang menyebabkan kehinaan pada
pandangan orang." Maka diusaplah orang botak itu lalu seketika itu
juga tumbuhlah rambut yang bagus. Kemudian ditanya lagi, "Kini
kekayaan apa yang engkau inginkan?" Jawabnya, "Lembu." Maka
diberinya seekor lembu yang bunting sambil didoakan, "BAARAKALLAAHU
LAKA FIIHAA (Semoga Allah memberkahimu pada kekayaanmu itu)." Lalu
datanglah Malaikat itu kepada si Buta dan bertanya, "Apakah yang
engkau inginkan?" Jawabnya, "Kembalinya penglihatan mataku
supaya aku dapat melihat orang." Maka diusaplah matanya sehingga
dapat melihat kembali. Selanjutnya dia ditanya pula, "Kekayaan apa
yang engkau inginkan?" Jawabnya, "Kambing." Maka diberinya
seekor kambing yang bunting sambil didoakan "BAARAKALLAAHU LAKA
FIIHAA (Semoga Allah memberkahimu pada kekayaanmu itu)."
Beberapa tahun kemudian setelah masing-masing mempunyai daerah tersendiri yang penuh dengan unta, lembu dan kambing, datanglah Malaikat itu dalam rupa seorang yang miskin seperti keadaan si Belang dahulu pada waktu ia belum sembuh dan kaya. Malaikat itu berkata, "Saya seorang miskin yang telah terputus hubungan dalam perjalananku ini maka tidak ada yang dapat mengembalikan aku kecuali dengan pertolongan Allah dan bantuanmu. Maka saya mengharap, demi Allah yang memberi rupa dan kulit yang bagus, satu unta saja untuk meneruskan perjalananku ini." Jawab si Belang, "Masih banyak hak orang lain padaku, aku tidak dapat memberimu apa-apa, mintalah saja di lain tempat." Malaikat berkata, "Rasa-rasanya aku pernah berjumpa denganmu, bukankah engkau si Belang dahulu yang dijijiki orang dan seorang miskin kemudian Allah memberimu kekayaan?" Jawab si Belang, "Saya telah mewarisi kekayaan orang tuaku." Malaikat berkata, "Jika engkau berdusta maka semoga Allah mengembalikan keadaanmu seperti dahulu." Kemudian pergilah malaikat itu kepada si Botak dengan menyamar seperti keadaan si Botak dahulu dan berkata pula padanya sebagaimana yang dikatakan kepada si Belang, namun ternyata mendapat jawaban seperti jawaban si Belang, hingga karenanya didoakan, "Jika engkau berdusta maka semoga engkau kembali seperti keadaanmu semula." Akhirnya datanglah Malaikat itu kepada si Buta dengan menyamar seperti keadaan si Buta dahulu semasa ia miskin dan berkata, "Saya seorang miskin dan perantau yang telah putus hubungan dalam perjalanan, tidak dapat meneruskan perjalanan kecuali dengan pertolongan Allah dan bantuanmu. Aku minta demi Allah yang mengembalikan pandangan matamu, satu kambing saja untuk meneruskan
perjalananku ini." Jawab si Buta, "Dahulu aku memang buta lalu Allah mengembalikan penglihatanku maka kini ambillah sesukamu, aku tidak akan memberatkan sesuatu pun kepadamu yang engkau ambil karena Allah." Maka berkata Malaikat, "Jagalah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu telah diuji maka Allah ridha kepadamu dan murka kepada kedua temanmu itu."
(Bukhari - Muslim) - Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
"Janganlah seorang dari kamu mengharap-harapkan maut disebabkan oleh
penderitaan yang dialaminya maka jika harus terpaksa berkata, ucapkanlah,
ALLAAHUMMA AHYINII MAAKAANATIL HA AATU KHAIRAN LII WA TAWAFFANII IDZAA
KAANATIL WAFAATU KHAIRAN LII (Ya Allah, hidupkanlah aku selama hidup ini
lebih baik bagiku dan matikanlah aku apabila mati itu lebih baik
bagiku)."
(Bukhari - Muslim) - Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata: Ketika
selesai perang Hunain, Rasulullah saw mengutamakan pembagian ghanimah
kepada beberapa orang terkemuka dari bangsa Quraisy yang baru masuk Islam
maka diberikan seratus unta kepada al-Aqra' bin Habis dan seratus ekor
unta untuk Uyainah bin Hishn dan beberapa orang lainnya dari pemuka bangsa
Quraisy sehingga ada seseorang berkata, "Demi Allah, pembagian ini
tidak adil dan tidak karena Allah." Ibnu Mas'ud berkata, "Demi
Allah, akan saya sampaikan perkataan itu kepada Rasulullah saw." Maka
saya segera pergi memberitahukan hal itu kepada Rasulullah saw, kemudian
beliau berkata, "Siapakah yang adil, jika Allah dan Rasulullah
dianggap tidak adil?" Kemudian beliau berdoa, "Semoga Allah
tetap merahmati Musa, sesungguhnya ia telah memperoleh gangguan lebih
banyak dari ini tetapi sabar." Ibnu Mas'ud berkata, "Saya pasti
tidak akan menyampaikan suatu berita seperti itu lagi kepada Rasulullah
saw sesudah kejadian ini."
(Bukhari - Muslim) - Dari Sulaiman bin Shurad r.a. berkata: ketika saya duduk bersama
Rasulullah saw, tiba-tiba ada dua orang saling memaki sedang salah satu telah
merah wajahnya dan tegang pula urat lehernya maka Rasulullah saw bersabda,
"Saya mengetahui suatu kalimat yang apabila kalimat itu dibaca, pasti
hilang apa yang dirasakannya yaitu A'UDZUBILLAAHI MINASYSYAITHOONIR
RAJIIM." (Bukhari - Muslim)
Sumber:
http://poligami.arabblogs.com/hadits.htm
Rabu, 09 Januari 2013
Hadits Shahih
- Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, "Allah tertawa melihat dua orang yang telah bunuh membunuh
dan keduanya masuk surga. Seorang pejuang berjuang di jalan Allah
(Fisabilillah) lalu terbunuh kemudian yang membunuh masuk Islam dan ikut
berjihad Fisabilillah sehingga mati syahid terbunh pula."
(Bukhari - Muslim) - Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Hak kewajiban seorang muslim atas muslim lainnya ada lima.
Pertama menjawab salam. Kedua menjenguk yang sakit. Ketiga mengantar
jenazah. Keempat memenuhi undangan. Kelima mendo'akan orang yang
bersin."
(Muttafaq 'Alaih) - Dari Sahl bin Hanif bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Barangsiapa meminta mati syahid kepada Allah dengan jujur,
pasti akan Allah sampaikan ia ke tingkat para syuhada sekalipun mati di
atas tempat tidur."
(Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah) - Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Setiap anggota badan manusia wajib atasnya sedekah, setiap
hari bila terbit matahari engkau damaikan antara dua orang yang
berselisih, itu adalah sedekah dan menolong orang berkenaan dengan
kendaraannya, engkau mengangkatnya atau mengangkat barang-barangnya ke
atas kendaraannya, itu adalah sedekah dan setiap langkah untuk shalat
adalah sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu rintangan dari jalan adalah
sedekah."
(Bukhari - Muslim) - Dari Abdillah bin 'Amr bin Al-'Ash ra. bahwa
Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang memiliki empat sifat maka
ia munafik murni dan barangsiapa memiliki satu darinya, berarti ia
mempunyai satu sifat munafik, yaitu jika diberi amanat ia berkhianat, bila
bicara ia dusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika bersengketa ia
membongkar rahasia terdahulu."
(Bukhari - Muslim) - Dari Utsman bin Affan ra. meriwayatkan bahwa
Rasulullah saw bersabda: "Orang yang terbaik dari antaramu ialah
orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya kepada orang
lain."
(Bukhari) - Dari Anas r.a. berkata, Nabi saw masuk masjid
tiba-tiba beliau menemukan tali yang terulur di antara dua tiang. Nabi saw
bertanya, "Tali apakah ini?" Jawab orang banyak, "Tali
kepunyaan Zainab kalau ia merasa capai berdiri shalat, ia berpegangan
dengannya." Maka Nabi saw bersabda, "Lepaskan tali itu.
Hendaklah shalat dilakukan dalam keadaan tangkas, cekatan dan apabila
letih (mengantuk) hendaklah tidur."
(Bukhari - Muslim) - Dari 'Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, "Jika mengantuk salah seorang dari kamu dalam mengerjakan
shalat hendaklah ia tidur sehingga hilang rasa kantuknya. Sesungguhnya
jika seseorang mengerjakan shalat dengan mengantuk, jangan-jangan ia akan
membaca istighfar lalu mengigau mengumpat dirinya sendiri."
(Bukhari - Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw
bersabda, "Biarkanlah selama aku membiarkan kamu dalam kebebasanmu.
Maka sesungguhnya penyebab kebinasaan umat terdahulu sebelummu adalah
karena mereka banyak bertanya dan menyalahi Nabi-nabi mereka. Maka apabila
aku mencegahmu dari sesuatu perkara, tinggalkanlah perkara itu dan jika
aku perintahkan sesuatu perkara, kerjakanlah sekuat tenagamu."
(Bukhari - Muslim) - Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Semua umatku selamat kecuali orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa (mujaharah). Dan termasuk mujaharah adalah orang yang berbuat di waktu malam yang gelap kemudian pagi harinya diceritakan pada orang lain padahal semalaman itu Allah menutupinya sedangkan pagi harinya ia membuka sendiri apa yang ditutupi oleh Allah." (Bukhari-Muslim)
Selasa, 08 Januari 2013
Hadits Shahih
-
Dari Adiyyi bin Hatim ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Bersedekahlah supaya engkau diselamatkan dari api neraka walaupun hanya sebagian dari sebuah kurma."
(Bukhari) -
Dari Abi Hurairah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Saya bersaksi dengan nama Allah, ia bukan orang yang beriman. Saya bersaksi dengan nama Allah, ia bukan orang yang beriman.
-
Dari Abi Hurairah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda,"Malanglah ia, malanglah ia, malanglah ia. Seorang yang hidup cukup lama menyaksikan hari tua ibu-bapaknya, tetapi gagal memperoleh surga (dengan jalan mengkhidmati mereka)."
(Muslim) -
Dari Abi Sa'id Al-Khudri ra. telah berkata: Aku telah dengar Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa diantaramu melihat kemungkaran hendaklahia merobahnya dengan tangannya, jika ia tak sanggup maka dengan lidahnya dan jika tak sanggup maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman."
(Muslim) -
Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa berbuat zhalim kepada saudaranya yang seiman dari hartanya atau sebagian dari itu, maka henndaklah ia menyelesaikannya pada hari ini (di dunia) sebelum datang hari dimana dinar dan dirham tidak memberi manfaat apa-apa.Bila ia mempunyai amal shaleh maka amal tersebut diberikan kepada saudaranya yang dizhaliminya. Namun jika ia tidak memiliki amal shaleh maka dosa yang dizhaliminya, ditimpakan kepadanya."
(Bukhari - Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud) -
Dari Sahl bin Sa'ad ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, "Aku dan orang yang menanggung anak yatim di surga seperti ini (beliau mengisyaratkan kedua jari telunjuknya danjari tengah sambil membuka keduanya)
(Bukhari, Abu Daud dan Tirmidzi) -
Dari Nu'man bin Basyir ra bahwa Rasulullah saw bersabda: "Adzab neraka yang paling ringan pada hari kiamat ialah seorang laki-laki diletakkan diujung kedua tongkaknya dua bara api dengan panas yang menjadikan otaknya mendidih, dimana ia tidak melihat ada orang lain yang mendapat adzab lebih berat darinya, padahal itu adzab neraka yang paling ringan."
(Muttafaq 'Alaih) -
Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, "Terjadi di masa dahulu sebelum kamu, tiga orang berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam di dalam gua. Tiba-tiba ketika mereka sedang berada di dalam gua itu, ada sebuah batu besar yang jatuh dari atas bukit dan menutup pintu gua itu sehingga mereka tidak dapat keluar. Maka berkatalah mereka, "Sungguh tidakada yang dapat menyelamatkan kita dari bahaya ini, kecuali jika kalian bertawassul kepada Allah dengan amal-amal shalehyang pernah kalian lakukan dahulu." Maka seorang dari mereka berdoa, "Ya Allah, dahulu saya mempunyaiayah dan ibu dan sudah menjadi kebiasaanku tidak memberi minuman susu kepada seorangpun sebelum keduanya (ayah dan ibu), baik kepada keluargaku atau kepada hamba sahaya. Maka pada suatu hari saya agak jauh menggembala ternak sehingga saya terlambat tidak kembali kepada keduanya hingga malam hari dan ketika itu ayah bundaku telah tidur. Maka saya terus memerah susu untuk keduanya dan saya segan untuk membangunkan keduanya tetapi saya pun tidak akan memberikan minuman itu kepada siapapun sebelum ayah bundaku. Maka saya tunggu keduanya hingga terbit fajar lalu bangunlah keduanya dan minum susu yang saya perahkan itu. Padahal malam itu anak-anakku juga menangis meminta susu itu di dekat kakiku. Ya Allah, jika saya lakukan itu benar-benar karena mengharapkan keridhaan-Mu maka lepaskanlah kami dari kesulitan ini. Maka bergeserlah batu itu sedikit hanya saja mereka belum dapat keluar dari gua tersebut. Lalu orang yang kedua berdoa, "Ya Allah, dahulu saya pernah jatuh cinta pada anak gadis pamanku. Karena cinta kasihku saya selalu merayu dan ingin berzina dengannya tetapi ia selalu menolak hingga terjadilah pada suatu saat ia menderita kelaparan dan datang minta bantuan kepadaku. Maka saya berikan padanya uang seratus dua puluh dinar dengan janji bahwa ia akan menyerahkan kegadisannya kepadaku malam harinya. Kemudian ketika saya telah berada di antara kedua kakinya tiba-tiba ia berkata, "Takutlah kepada Allah dan jangan engkau pecahkan tutup kecuali dengan cara yang halal. Maka saya segera bangun daripadanya padahal saya masih menginginkannya dan saya tinggalkan dinar emas yang telah saya berikan kepadanya itu. Ya Allah, bila saya berbuat itu semata-mata karenamengharapkan keridhaan-Mu maka hindarkanlah kami dari kemalangan ini." Maka bergeserlah batu itu sedikit tetapi mereka belum juga dapat keluar daripadanya. Lalu berdoalah orang yang ketiga, "Ya Allah, saya dahulu menjadi majikan yang mempunyai banyak buruh dan pegawai. Pada suatu hari ketika saya membayar upah buruh-buruh itu, tiba-tiba ada seorang dari mereka yang tidak sabar menunggu lalu segera pergi dan meninggalkan upahnya terus pulang ke rumahnya dan tidak kembali. Maka saya perniagakan upah itu hingga bertambah dan berbuah menjadi harta kekayaan yang banyak. Kemudian setelah berselang waktu cukup lama, buruh itu datang kembali dan berkata, "Hai hamba Allah berikan kepadaku upahku yang dahulu itu."Aku menjawab, "Semua kekayaan di depanmu yang berupa unta, lembu, kambing dan budak penggembalanya itu adalah upahmu." Orang itu berkata, "Hai hamba Allah, janganlah engkau mengolok-olokkan aku." Aku menjawab, "Aku tidak mengolok-olokkan kamu." Maka diambilnya semua yang saya sebutkan itu dan tidak ditinggalkan seekor pun daripadanya. "Ya Allah, jika saya berbuat itu karena mengharapkan keridhaan-Mu maka bebaskanlah kami dari kesempitan ini." Tiba-tiba batu itupun bergeser lagi sehingga mereka dapat keluar dengan selamat."
(Bukhari - Muslim) -
Dari Atha' bin Abi Rabah berkata: Ibnu 'Abbas r.a. berkata, "Sukakah saya tunjukkan kepadamu seorang wanita ahli syurga?" Saya menjawab, "Baiklah." Berkata Ibnu 'Abbas, "Itulah wanita yang hitam." Pada suatu hari ia datang kepada Rasulullah saw dan berkata, "Ya Rasulullah, saya berpenyakit ayan hingga terbuka aurat maka doakan kepada Allah untuk kesembuhanku." Rasulullah saw menjawab, "Jika engkau sabar engkau akan mendapat surga dan jika engkau tetap meminta aku, aku doakan, akupun tidak keberatan." Wanita itu menjawab, "Saya akan sabar tetapi doakan supaya tidak sampai terbuka aurat saya."
(Bukhari - Muslim) -
Dari Abdullah bin 'Abbas dan Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Andaikan seorang anak Adam (manusia) mempunyai satu lembah dari emas pasti ia ingin mempunyai dua lembah dan tidak ada yang dapat menutup mulutnya (menghentikan kerakusannya kepada dunia) kecuali tanah (maut). Dan Allah berkenan memberi taubat kepada siapa yang bertaubat."
(Bukhari - Muslim)
Sumber :
http://poligami.arabblogs.com/hadits.htm
Langganan:
Postingan (Atom)